Ditulis Oleh ; Wa Samuna, S.Pd.I.
Di sebuah rumah mungil yang dikelilingi taman bunga, tinggallah seekor kucing oranye bernama Bimo. Bulunya yang lembut dan gemuk membuatnya terlihat lucu. Bimo sangat suka bermain kejar-kejaran dengan bola benangnya yang berwarna-warni. Tapi, ada satu hal yang membuat Bimo sedih. Di taman belakang rumahnya, ada sekelompok kucing hitam yang suka mengganggunya. Mereka sering mengejek Bimo karena bulunya yang berwarna oranye.
“Lihatlah kucing oranye itu! Bulunya jelek sekali!” ejek si kucing hitam yang paling besar.
Bimo hanya bisa diam dan menunduk. Ia merasa sangat sedih dan kesepian. Setiap kali bermain di taman, Bimo selalu was-was takut diejek oleh kucing-kucing hitam itu.
Suatu hari, Bimo bertemu dengan seekor burung hantu tua yang bijaksana. Bimo menceritakan semua masalahnya pada burung hantu itu. Burung hantu tua itu mendengarkan dengan penuh perhatian.
“Bimo,” kata burung hantu tua itu, “kamu tidak perlu takut pada mereka. Setiap makhluk hidup itu unik dan memiliki kelebihan masing-masing. Kamu tidak perlu mengubah dirimu hanya karena mereka mengejekmu.”
Bimo berpikir sejenak. Kata-kata burung hantu tua itu membuatnya merasa lebih baik. Ia mulai menyadari bahwa ia tidak perlu merasa minder dengan warna bulunya. Bimo punya banyak kelebihan lainnya, seperti dirinya yang sangat pandai memanjat pohon dan menangkap tikus.
Keesokan harinya, ketika Bimo bermain di taman, kucing-kucing hitam itu kembali mengganggunya. Tapi kali ini, Bimo tidak diam saja. Ia menatap mereka dengan berani.
“Kalian tidak perlu mengejekku,” kata Bimo dengan suara tegas. “Setiap kucing punya warna bulu yang berbeda-beda, dan itu membuat kita unik.”
Kucing-kucing hitam itu terdiam. Mereka tidak menyangka Bimo akan berani melawan mereka. Sejak saat itu, kucing-kucing hitam itu tidak pernah lagi mengganggu Bimo. Bimo pun bisa bermain dengan bebas di taman tanpa merasa takut. ***